Astagfiruka ya Allah. .
Astagfiruka ya Allah. . .
Jika ada keburukan, pasti ada kebaikan. .
Jika ada kategori baik, tentunya ada kategori yang lebih baik, hingga pada tingkatan sempurna. .
Sudut pandang dari lubuk hatiku kau adalah seseorang yang baik. .
Semua sikap darimu membuatku semakin bertanya-tanya akan dirimu. .
Kesalehanmu mudah-mudahan bukanlah sekedar tipu daya belaka. .
Sehingga membuatku terpesona, terpatri pada keadaan. .
Astagfiruka ya Allah. . .
Jika ada keburukan, pasti ada kebaikan. .
Jika ada kategori baik, tentunya ada kategori yang lebih baik, hingga pada tingkatan sempurna. .
Sudut pandang dari lubuk hatiku kau adalah seseorang yang baik. .
Semua sikap darimu membuatku semakin bertanya-tanya akan dirimu. .
Kesalehanmu mudah-mudahan bukanlah sekedar tipu daya belaka. .
Sehingga membuatku terpesona, terpatri pada keadaan. .
Sifat pemaluku timbul disaat kau bersanding dekat denganku. .
Berbicara pun sulit aku lakukan. .
Tersipu malu. .
Malu. .
Dan malu. .
Hingga kau pun mengira ; “oh sungguh salehnya orang yang berada dekat denganku ini, yang selalu menjaga komunikasi, interaksi pada lawan jenisnya, termasuk padaku ”
Padahal. .
Hatiku sama. .
Sama dengan orang lain. .
Padahal. .
Aku pun ingin mencurahkannya padamu. .
Akupun ingin berbagi cerita padamu disaat aku suka maupun duka. .
Akupun ingin mendengarkan semua isi curhatan darimu. .
OH. TIDAK
TIDAK. .!!
Mengapa begitu mudah aku terlarut pada hal semacam ini. . mengapa??
Oh. Begitu egoisnya aku. .
Aku pun tahu,
Aku pun bisa membaca pada semua gerak-gerik hatimu. . .
Namun. .
Tidakkah meleset dugaanku ini. .
Kalau toh emang tepat dugaanku ini. .
Aku harus!!
Harus bisa menjaga perasaanku ini. .
Bila kau menginginkan kepastian dariku, bahwa aku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .padamu
Amatlah. .
Mudah untukku melakukannya. .
Namun lagi lagi dan lagi. .
Aku harus menjaga itu. .
Tunggulah pada saat yang tepat. .
Sampai aku berhasil melobi wali darimu. . .
15 MARET 2010
Berbicara pun sulit aku lakukan. .
Tersipu malu. .
Malu. .
Dan malu. .
Hingga kau pun mengira ; “oh sungguh salehnya orang yang berada dekat denganku ini, yang selalu menjaga komunikasi, interaksi pada lawan jenisnya, termasuk padaku ”
Padahal. .
Hatiku sama. .
Sama dengan orang lain. .
Padahal. .
Aku pun ingin mencurahkannya padamu. .
Akupun ingin berbagi cerita padamu disaat aku suka maupun duka. .
Akupun ingin mendengarkan semua isi curhatan darimu. .
OH. TIDAK
TIDAK. .!!
Mengapa begitu mudah aku terlarut pada hal semacam ini. . mengapa??
Oh. Begitu egoisnya aku. .
Aku pun tahu,
Aku pun bisa membaca pada semua gerak-gerik hatimu. . .
Namun. .
Tidakkah meleset dugaanku ini. .
Kalau toh emang tepat dugaanku ini. .
Aku harus!!
Harus bisa menjaga perasaanku ini. .
Bila kau menginginkan kepastian dariku, bahwa aku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .padamu
Amatlah. .
Mudah untukku melakukannya. .
Namun lagi lagi dan lagi. .
Aku harus menjaga itu. .
Tunggulah pada saat yang tepat. .
Sampai aku berhasil melobi wali darimu. . .
15 MARET 2010
0 komentar:
Posting Komentar
اُنْظُرْ مَا قَالَ, وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ
Lihatlah apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan. [Ali Bin Abi Thalib]
Silahkan tinggalkan pesan dengan baik dan santun.