
Landasan saya share DD serdos saya ini, karena pengalaman saya dalam mengisi DD dengan 24 point ada kalanya hadir kebingungan-kebingungan terkait apa yang akan diceritakan. Maka dari itu, mudah-mudahan, DD serdos saya ini dapat membantu jalannya berfikir tentang sesuatu yang akan diceritakan.
A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran
A.1 Berikan contoh nyata semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan jelaskan dampaknya!
1. Usaha Kreatif
Diawal saya mengajar, memang sangat terasa ‘grogi’ dan merasa persiapan mengajar yang kurang, namun alhamdulillah hal ini dapat terlewati. Hal yang menyebabkan saya ‘grogi’ diantaranya adalah usia mahasiswa yang sebaya dengan saya bahkan ada yang lebih tua, dan kemudian rata-rata mereka sudah bekerja. Untuk mengatasinya, di awal perkuliahan saya sampaikan kontrak belajar, urutan materi yang akan saya ajarkan, dan membuat kelompok yang terdiri dari dua sampai dengan tiga mahasiswa. Masing-masing kelompok saya tugaskan untuk mencari materi dengan tema sesuai urutan materi yang saya berikan di awal untuk dipersentasikan pada pertemuan berikutnya. Materi berbentuk power point dan dikirimkan ke email yang sudah saya siapkan dengan batas akhir pengiriman dua hari sebelum pelaksanaan perkuliahan berikutnya. Sehingga saya masih ada cukup waktu untuk download materi yang dikirimkan oleh mahasiswa, saya simpan dengan rapi di laptop saya untuk bahan persentasi mahasiswa. Di hari perkuliahan, kelompok yang akan persentasi, saya tunjuk secara acak. Sehingga kelompok yang tidak ditunjuk mau tidak mau harus siap untuk persentasi juga. Untuk persentasinya menggunakan laptop saya. Kemudian kurang lebih setengah jam sebelum berakhirnya waktu perkuliahan, saya menambahkan pemahaman terkait materi yang sudah dipersentasikan, meluruskan pemahaman yang salah, serta disertai dengan diskusi dan tanya jawab. Dengan usaha pembelajaran yang saya lakukan ini, tidak satupun kelompok yang tidak mengumpulkan tugas, karena persentasi menggunakan laptop saya, sehingga data kelompok yang tidak mengumpulkan tugas akan sangat terlihat. Sebelum perkuliahan berakhir, saya terus mengingatkan untuk mengumpulkan tugas dengan tema berikutnya yang berbeda dengan batas waktu pengiriman dua hari sebelum perkuliahan pekan depan. Usaha kreatif ini saya terapkan saat saya mengajar mata kuliah Sistem Manufaktur Lanjut.
Usaha kreatif saya yang lain adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti blog untuk men-share materi kuliah, memposting tutorial-tutorial, dan lain sebagainya. Sengaja saya berikan link materi kuliah kepada mahasiswa supaya mereka bisa download kapanpun, selain itu harapan lainnya adalah supaya mahasiswa juga ikut termotivasi dan terinspirasi bagaimana caranya membuat blog seperti yang sudah saya lakukan. Blog saya tersebut dapat dilihat di http://www.mahmudbasuki.com/. Dalam pengurusan blog ini, saya juga menyisihkan uang untuk pembayaran akun domainnya.
Pada mata kuliah Proses Manufaktur, usaha kreatif yang saya lakukan adalah dengan mengadakan kuliah di luar kampus, yaitu kunjungan industri ke Tribun Sumsel. Antusiasme mahasiswa sangat positif, dapat dilihat di saat saya menyampaikan niatan tersebut, mereka sangat sepakat, bahkan mereka rela iuran sebesar Rp. 20.000 per/mahasiswa untuk keperluan membeli snack, membeli souvenir kenang-kenangan untuk Tribun Sumsel, dan untuk membeli koran (syarat kunjungan harus membeli koran). Usaha kreatif ini juga didukung oleh kaprodi dan dekan, diwujudkan melalui surat penugasan bagi dosen yang mendampingi kegiatan kunjungan ini.
2. Dampak Perubahan
Dampak perubahan dari usaha
kreatif yang telah saya lakukan (berupa tugas mahasiswa menyiapkan persentasi
setiap pekan) diantaranya adalah (1) intensitas mahasiswa terhadap pencarian di
google meningkat, pernah saya temukan mahasiswa yang sama sekali tidak pernah
browsing materi ataupun pengetahuan lainnya, dengan momen adanya tugas seperti
ini, mahasiswa yang tidak pernah browsing internet menjadi pernah, dan yang
sudah pernah akan semakin meningkat prosentase browsing nya dalam mencari
bahan-bahan materi yang bermanfaat bagi akademik (2) wawasan yang luas
mahasiswa meningkat, semakin sering mahasiswa browsing mencari materi-materi
akademik, terbukti mahasiswa lebih aktif di dalam kelas, karena mereka sudah
lebih banyak membaca sehingga tentu tingkat percaya dirinya di dalam kelas
semakin meningkat (3) mahasiswa sekurang-kurangnya sudah membaca dan bahkan
memahami materi yang saya ajarkan, dengan tugas mempersiapkan materi dan harus
bersiap-siap untuk mempresentasikannya, mahasiswa terbukti telah membacanya
terlebih dahulu sebelum tampil mempersentasikan di hadapan saya (4)
meningkatnya kemandirian mahasiswa dalam mencari sesuatu yang baru yang belum
mereka mengerti, terbukti bahwa mahasiswa jika terdapat kesulitan dalam sesuatu
hal, bukan hanya tentang akademik, mereka berusaha mencarinya dengan browsing
google secara mandiri. Pernah suatu ketika, saya memberikan pertanyaan yang
banyak mahasiswa belum mengerti, ada mahasiswa yang menjawabnya secara kira-kira,
dan ada juga mahasiswa yang mencarinya di google untuk berusaha mencari jawaban
yang tepat (5) penyerapan materi lebih lama diingat, dengan membaca sebelum
dipersentasikan, kemudian mempersentasikannya dan atau yang tidak
mempersentasikan mereka akan mendengarkan, dan ditambah dengan penyampaian
tambahan dari saya di akhir perkuliahan, menjadikan mereka ingat isi materi
yang lebih lama, tidak hilang begitu saja.
Usaha kreatif saya lainnya
yaitu pemanfaatan media teknologi informasi melalui blog http://www.mahmudbasuki.com/.
Dampak perubahan dari usaha kreatif yang ini diantaranya adalah (1) memudahkan
mahasiswa dalam mengakses materi mata kuliah yang saja ajarkan kapanpun dan
dimanapun mereka berada (2) memotivasi dan menginspirasi mahasiswa untuk dapat
melakukan hal yang lebih dan bermanfaat bagi banyak orang, terbukti ada
mahasiswa yang menghadap saya menyampaikan bahwa jika sudah download materi
yang saya upload di blog, mahasiswa tersebut justru melihat-melihat ke yang
lainnya, dan justru lama melihat-lihatnya dari pada download materinya.
Usaha
kreatif lainnya saat saya mengajar mata kuliah Proses Manufaktur yaitu
kunjungan ke Tribun Sumsel untuk mengetahui proses produksi koran. Dampak
perubahan yang terjadi yaitu (1) mahasiswa semakin luas wawasannya (2)
mengetahui secara langsung gulungan kertas Koran, mesin-mesin dan proses
pembuatannya (3) selain itu mahasiswa juga menjadi tahu tentang jurnalistik dan
keuntungan yang didapat jika menulis di koran (4) nama Teknik Industri FT UTP
semakin populer, karena kunjungan ini dimuat di Tribun Sumsel dan Sriwijaya
Post, baik cetak maupun online, dapat dilihat pada link berikut http://sumsel.tribunnews.com/2016/11/08/terimakasih-sambutan-dan-ilmu-yang-diberikan-tribun-sumsel.
A.2. Berikan contoh nyata kedisiplinan, keteladanan, dan keterbukaan terhadap kritik yang Saudara tunjukkan dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Kedisiplinan
Berbicara kedisiplinan, sangat
berkaitan dengan aturan yang ada, karena menurut saya kedisiplinan bisa dinilai
jika adanya aturan yang jelas dan tertulis. Saya bisa dinilai disiplin, jika
dengan tertib mengikuti aturan yang ada. Dan sebaliknya, saya bisa dinilai
tidak disiplin, jika tidak mengikuti aturan yang ada.
Di tempat saya bekerja di
Universitas Tridinanti Palembang (UTP) menerapkan aturan jam kerja adalah hari
Senin-Kamis pada pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB untuk sekretaris
seperti saya, sedangkan untuk dosen yang tidak ada jabatan pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 14.00 WIB, untuk hari Jum’at pukul 08.00 WIB sampai dengan
11.30 WIB, dan untuk hari Sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
Ketika saya baru menjadi Dosen, saya ‘nge-kost’
di dekat kampus kurang lebih hingga tiga bulan. Menggunakan kendaraan roda dua,
kost dengan kampus dapat ditempuh kurang lebih lima menit. Saat itu, saya
pastikan sampai kampus selambat-lambatnya pukul 07.50 WIB, artinya saya tidak
terlambat dan telah memenuhi aturan yang ada. Meskipun saya tidak ada jam
mengajar, saya tetap di kampus. Saat itu, waktu saya gunakan untuk menyiapkan
materi ajar, dan kegiatan yang lain yang bermanfaat untuk menambah wawasan
saya, sampai dengan waktu jam kepulangan tiba. Dan saat ini, saya berdomisili
di salah satu perumahan di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa,
Kabupaten Banyuasin. Berdasarkan google maps, jarak Universitas Tridinanti dengan
rumah saya kurang lebih tujuh belas kilometer. Dengan jarak tersebut, saya bisa
tempuh dengan waktu kurang lebih empat puluh lima menit. Namun, meskipun
memakan waktu yang tidak singkat, saya dapat pastikan kehadiran saya sampai di
kampus sebelum pukul 08.00 WIB. Itu artinya saya tidak terlambat dan telah
memenuhi aturan yang ada. Dan kepulangan saya sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan, bahkan jika ada kelas malam, saya sampai pulang malam. Kurang lebih
sampai rumah pukul 21.30 WIB.
Kemudian terdapat aturan bahwa,
jumlah pertemuan dalam mengajar idealnya adalah sebanyak enam belas kali
pertemuan (sudah termasuk Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester). Saya
pastikan jumlah pertemuan saya dalam mengajar paling sedikit adalah empat belas
kali pertemuan. Tidak maksimalnya jumlah pertemuan biasanya karena terdapat
tanggal merah, dan bisa jadi saat itu saya sedang sakit. Untuk waktu mengajar
saya pastikan tepat waktu dan keluar mengajar juga dengan tepat waktu sesuai
SKS yang telah ditetapkan.
Berhubung
saya disini adalah sekretaris program studi, ada juga aturan-aturan yang lainnya.
Seperti aturan dalam menghitung honor bimbingan, honor penguji, dan lain-lain.
Hal tersebut saya laksanakan sesuai dengan ketetapan aturan yang ada, agar
semua berjalan dengan lancar dan tidak ada yang merasa diambil haknya.
Alhamdulillah sudah satu tahun lebih saya menjabat sebagai sekretaris tidak ada
terjadi masalah.
4. Keteladanan
Menurut saya keteladanan
adalah sebuah sikap maupun tindakan nyata yang baik dan dapat diikuti maupun
dicontoh oleh orang lain. Bentuk keteladanan yang telah saya lakukan dalam
pelaksanaan pembelajaran diantaranya yaitu (1)
menyiapkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), dengan adanya RPS, pembelajaran semakin terarah dan sesuai (2)
menyiapkan materi yang diketik di power point (ppt), dengan materi yang sudah
disiapkan dalam bentuk power point, mahasiswa bisa meng-copy file tersebut
untuk pembelajaran lebih lanjut (3) masuk dan keluar kelas sesuai dengan waktu
yang telah disusun oleh program studi (4) tidak membawa masalah keluarga ke
dalam kelas, tetap fresh saat mengajar.
Kemudian
keteladanan yang telah saya lakukan lainnya adalah (1) sebagai seorang muslim
dan berjiwa pancasila (sila pertama, ketuhanan yang maha esa) saya laksanakan
sholat berjamaah di Masjid Nurul Huda yang tidak jauh dari kampus, selain
urusan dunia, saya juga memberikan keteladanan dalam urusan akhirat, karena
menurut saya, ketika jenuh dalam urusan dunia, maka dapat diobati dengan cara
kembali ke masjid untuk melaksanakan sholat (2) saya adalah seorang dosen yang
tepat waktu dalam mengurus Jenjang Jabatan Akademik (JJA) dibuktikan dengan
Surat Keputusan (SK) Jenjang Jabatan Akademik (JJA) saya yang keluar dari
Koordinasi Perguruan Tinggi Swarta (KOPERTIS) wilayah II tepat satu tahun
setelah pengabdian saya di Universitas Tridinanti Palembang, Fakultas Teknik,
Program Studi Teknik Industri. Kemudian dua bulan kemudian, keluar SK Inpassing
saya dari KOPERTIS Wilayah II. (3) saat ini saya sebagai dosen, sekretaris, dan
sebagai kepala laboratorium. Maka betapa berdosanya saya jika saya dijadikan
referensi yang tidak baik bagi mahasiswa saya. Untuk itu, saya selalu bersikap
yang baik dalam keseharian saya, dan berfikir positif (5) Di saat tanggal merah
ataupun hari libur, saya pergunakan untuk berbuat hal-hal yang bermanfaat,
seperti dipergunakan untuk mengajak istri dan anak saya untuk jalan-jalan,
berbelanja, perawatan rumah, dan juga terkadang saya gunakan untuk pembangunan
rumah secara mandiri. Proses pertukangan yang saya lakukan sendiri seperti dalam
membuat lantai untuk teras rumah, membuat taman, plamir tembok, dan lain
sebagainya menjadikan wawasan dan implementasi keilmuan saya bertambah. Teori
dan mempraktikannya menjadikan ingatan serta pengalaman saya semakin kuat.
Contoh keilmuan dalam pertukangan adalah bagaimana cara membuat lantai yang
rata, cara membuat tembok yang rata dan lain sebagainya.
5. Keterbukaan Terhadap Kritik
Menurut saya, kritik bisa
terjadi karena sikap, kondisi, maupun keputusan seseorang, yang tidak sesuai
dengan harapan orang yang mengkritik. Di tahun pertama saya mengajar, status
saya masih lajang belum menikah. Segala kegiatan, saya lakukan dengan sendiri
seperti halnya sewaktu saya kuliah dulu. Mulai dari mencuci baju, melipat
pakaian, menyetrika pakaian, bersih-bersih rumah, dan lain sebagainya. Adanya
kelas sore dan malam yang rata-rata mahasiswanya adalah karyawan, membuat saya
seharian penuh tetap berada di kampus. Jika saya ada jadwal mengajar kelas
malam, berarti saya seharian penuh dari pagi sampai dengan malam berada di
kampus dengan satu pakaian tanpa ganti. Jarak rumah saya dengan Universitas
Tridinanti Palembang kurang lebih tujuh belas kilometer dengan waktu tempuh
kurang lebih empat puluh lima menit, sangat tidak efisien bagi saya jika harus
pulang terlebih dahulu. Faktor seharian penuh di kampus, serta tidak pernah
berolah raga, mengakibatkan aroma yang tidak sedap dari tubuh saya. Saat itu
saya tidak merasa jika aroma dari tubuh saya tidak sedap, dan hal ini
sebenarnya juga tidak saya inginkan. Hingga suatu ketika, ada seseorang yang
dia adalah atasan saya, mengatakan bahwa ‘saya dan dia sama, tapi bedanya
adalah dia memakai ‘rexona’ sementara saya tidak’. Mendengar ucapan tersebut,
saya langsung paham maksud ucapan tersebut, dan saya tidak marah dan justru
saya meminta maaf kepadanya karena membuatnya tidak nyaman dan berterimakasih
karena sudah memberi tahu.
Hal
senada juga disampaikan oleh mahasiswi saya, menyarankan saya untuk pakai
parfum. Saya tidak marah, meskipun hati ini sedikit menolak. Saya tetap
berfikir positif, saya tetap berfikir bahwa mereka justru perhatian kepada
saya. Saya juga tidak menginginkan jika kelas yang saya ajar ternyata terganggu
dengan aroma tidak sedap yang kadang hadir diterpa angin. Akhirnya dengan
kejadian tersebut, saya sediakan parfum, ‘rexona’ hingga minyak rambut dan
sisir di ruang saya. Sehingga apabila tiba-tiba aroma tersebut datang kembali,
saya langsung semprotkan parfum dan ‘rexona’. Sehingga saya selalu tampil wangi
dan lebih percaya diri.
B.Pengembangan Keilmuan/Keahlian
B.1. Sebutkan publikasi karya-karya ilmiah seni yang telah Saudara hasilkan dan tunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya. Bagaimana makna dan kegunaannya dalam pengembangan keilmuan/keahlian. Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai inovatif.
6. Publikasi Karya Ilmiah
B.1. Sebutkan publikasi karya-karya ilmiah seni yang telah Saudara hasilkan dan tunjukkan buktinya dengan cara mengunggahnya. Bagaimana makna dan kegunaannya dalam pengembangan keilmuan/keahlian. Jelaskan bila karya tersebut memiliki nilai inovatif.
6. Publikasi Karya Ilmiah
Idealnya dosen mampu
mempublikasikan karya ilmiahnya dengan sebanyak-banyaknya, selain banyak, ada
manfaat dari karya ilmiah tersebut bagi kehidupan bermasyarakat, kemudian juga
tingkat kualitas publisher yang baik, seperti jurnal terindek scopus,
terakreditasi DIKTI, dan seterusnya.
Saya akui bahwa karya ilmiah
yang saya publikasikan tidaklah terlalu banyak jika dibandingkan dengan yang
aktif menulis dan melakukan penelitian. Selama kurang lebih dua tahun menjadi
dosen, publikasi karya ilmiah saya baru dua. Dan itu juga dipubikasikan oleh
jurnal nasional yang belum terakreditasi. Namun, meski demikian, saya berniat
untuk meningkatkan publikasi karya ilmiah saya, baik itu kuantitas karya
ilmiah, maupun kualitas karya ilmiah serta kualitas penerbitnya. Dari jurnal nasional tidak terakreditasi,
mencoba ke jurnal nasional terakreditasi, dan seterusnya. Dua karya ilmiah saya
yang sudah dipublikasikan adalah sebagai berikut (1) berjudul ‘penentuan rute
optimum distribusi produk PT. Indmira berdasarkan jarak’ yang diterbitkan oleh
Jurnal Desiminasi Teknologi, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang,
Volume 5 Nomor 1 edisi Januari 2017, halaman 1-7 p.ISSN 2303-212X, e.ISSN
2503-5398 file jurnal dapat diunduh di sini http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/teknik/article/view/388/343.
Pada jurnal ini saya sebagai penulis tunggal (2) berjudul ‘analisis sektor
unggulan Kabupaten Sleman dengan metode shift share dan location quotient’ yang
diterbitkan oleh Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Suska Riau, Volume 15 Nomor 1 edisi
Desember 2017, halaman 19-27 ISSN 1693-2390 print, ISSN 2407-0939 online. File
jurnal dapat diunduh di sini http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin/article/view/4438/pdf.
Pada jurnal ini saya sebagai penulis pertama, untuk penulis kedua adalah salah
satu dosen Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Program Studi Teknik
Industri.
Pada tahun 2016 lalu, saya
bersama dosen saya telah mengirimkan file untuk jurnal terindeks scopus, namun
sampai dengan saat ini belum terbit. File tersebut sudah melalui proses editor
dengan judul ‘optimization of distribution route selection based on combination
of time and distance’ file dapat diuduh di sini http://apiems2016.conf.tw/site/userdata/1087/papers/0468.pdf.
Di
tahun 2018 ini saya sedang menunggu proses penerbitan jurnal saya sebagai
penulis tunggal di Jurnal Sistem dan Manajemen Industri (JSMI) Universitas
Serang Raya untuk Volume 2 Nomor 1 edisi Juli 2018, proses yang sudah saya
lalui sampai dengan saat ini adalah revisi draft yang sudah saya kirimkan
kembali melaui proses Open Jurnal System (OJS). Judul penelitian karya ilmiah
ini berjudul ‘analisis sistem antrian pelayanan registrasi mahasiswa di BAAK Universitas
Tridinanti Palembang’. Penelitian ini didanai oleh Yayasan Pendidikan Nasional
Tridinanti (YPNT) melalui program DIPA YPNT 2017.
7. Makna dan Kegunaan
Penelitian yang pertama
berjudul ‘penentuan rute optimum distribusi produk PT. Indmira berdasarkan
jarak’ yang diterbitkan oleh Jurnal Desiminasi Teknologi, Fakultas Teknik,
Universitas Tridinanti Palembang, Volume 5 Nomor 1 edisi Januari 2017, halaman
1-7 p.ISSN 2303-212X, e.ISSN 2503-5398 file jurnal dapat diunduh di sini http://www.univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/teknik/article/view/388/343. Mempunyai
makna dan kegunaan di kehidupan ini yaitu untuk penyelesaian traveling salesman
problem (TSP) atau masalah marketing dalam distribusi. Rute distribusi yang
kurang tepat membuat panjangnya perjalanan yang akan dilalui. Contohnya adalah
pertama dari A, kedua ke B, ketiga ke C, kemudian ke A lagi dengan total
perjalanan 20 kilometer. Ternyata setelah dilakukan penelitian, jika pertama
dari A, kedua ke C, ketiga ke B, kemudian ke A dengan total perjalanan yaitu 17
kilometer. Berarti rute yang terpendek merupakan rute yang lebih ekonomis dan
yang dipilih. Penelitian saya ini memberikan usulan rute baru kepada PT Indmira
Yogyakarta dengan penghematan jarak yaitu 20,8 kilometer.
Penelitian kedua yang berjudul
‘analisis sektor unggulan Kabupaten Sleman dengan metode shift share dan
location quotient’ yang diterbitkan oleh Jurnal Sains, Teknologi dan Industri,
Universitas Islam Negeri SUSKA Riau, Volume 15 Nomor 1 edisi Desember 2017,
halaman 19-27 ISSN 1693-2390 print, ISSN 2407-0939 online. File jurnal dapat
diunduh di sini http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/sitekin/article/view/4438/pdf. Dalam
penelitian ini menganalisa sektor unggulan di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Sektor
unggulan di setiap daerah memang perlu diidentifikasi guna prioritas
pembangunan yang terarah. Karena belum teridentifikasinya sektor unggulan di
Kabupaten Sleman, maka saya dan rekan saya dari Universitas Islam Nahdlatul
Ulama Jepara, Program Studi Teknik Industri, melakukan penelitian ini.
Diketahui bahwa sektor unggulan Kabupaten Sleman adalah sektor kontruksi,
sektor transportasi dan pergudangan, sektor real estate, dan sektor jasa
perusahaan. Dari penelitian ini, pemerintah Kabupaten Sleman Yogyakarta dapat
mengambil manfaatnya yaitu dapat memprioritaskan pembangunannya berdasarkan
sektor unggulan yang sudah teridentifikasi.
Penelitian yang ketiga yang
masih menunggu diterbitkan pada Jurnal Sistem dan Manajemen Industri (JSMI)
Universitas Serang Raya untuk Volume 2 Nomor 1 edisi Juli 2018, berjudul ‘analisis
sistem antrian pelayanan registrasi mahasiswa di BAAK Universitas Tridinanti
Palembang’. Penelitian ini didanai oleh Yayasan Pendidikan Nasional Tridinanti
(YPNT) melalui program DIPA YPNT 2017. Penelitian ini mengamati antrian di BAAK
Universitas Tridinanti Palembang, dari penelitian ini mempunyai usulan dalam
rekayasa antrian di hari akhir registrasi mahasiswa yang semula padat menjadi antrian
yang berkurang kepadatannya. Dengan menggunakan teori antrian, disimpulkan
bahwa petugas pelayanan harus ditambah satu, guna mengurangi antrian yang
berlebih di hari terakhir masa registrasi mahasiswa Universitas Tridinanti
Palembang.
Pada
tahun 2016 lalu, saya bersama dosen saya telah mengirimkan file jurnal ke
Taiwan. Sampai dengan saat ini masih dalam proses menunggu terbit secara resmi (terindex
scopus). File jurnal tersebut dapat diunduh di sini http://apiems2016.conf.tw/site/userdata/1087/papers/0468.pdf. Penelitian
ini juga mengamati tentang traveling salesman problem (TSP) yaitu kombinasi
antara waktu dan jarak. Sehingga menghasilkan kesimpulan bahwa pendekatan memberikan
hasil yang lebih baik dan dapat menghemat waktu 1,7 persen dan penghematan
jarak 4,8 persen.
8. Nilai Inovatif
Penelitian saya yang pertama
berjudul ‘penentuan rute optimum distribusi produk PT. Indmira berdasarkan
jarak’ memiliki nilai inovatif yaitu rekayasa rute yang tepat, karena semua
kemungkinan rute yang dapat dilalui dicoba menggunakan metode branch and bound.
Semua jarak antara titik A ke titik B nyata diukur menggunakan bantuan google
maps. Bukan sekedar perkiraan, namun ini real dilaksanakan. Dengan penelitian
ini, PT Indmira menggunakan rute sesuai hasil yang didapatkan dari penelitian
ini. Karena dengan menggunakan rute hasil penelitian ini, didapat penghematan
20,8 kilometer. Hal ini juga dapat diterapkan dalam kasus lain, kemudian jurnal
saya ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang akan datang.
Penelitian saya yang kedua berjudul
‘analisis sektor unggulan Kabupaten Sleman dengan metode shift share dan
location quotient’ memiliki nilai inovatif yaitu setiap Bupati maupun Kepala Daerah
yang belum mengidentifikasi sektor unggulan di daerah yang dipimpinnya, maka
dapat mereview jurnal hasil penelitian saya ini. Setelah mereview, maka dapat
juga untuk mengidentifikasi sektor unggulan di daerah yang dipimpinnya. Dengan
mengetahui sektor unggulan, pemerintah dapat memprioritaskan pembangunan
berdasarkan sektor unggulan di daerahnya.
Penelitian yang ketiga saya
belum diterbitkan, saat ini masih menunggu proses penerbitan di Jurnal Sistem
dan Manajemen Industri (JSMI) yang berjudul ‘analisis sistem antrian pelayanan
registrasi mahasiswa di BAAK Universitas Tridinanti Palembang’. Memiliki nilai
inovatif yaitu dapat dijadikan referensi bagi para akademisi dalam melakukan
penelitian selanjutnya. Dengan penelitian ini, dapat merekayasa antrian
sehingga waktu antrian menjadi berkurang, dengan tetap memertimbangkan biaya
yang akan ditimbulkan.
Penelitian
lainnya yang berjudul ‘optimization of distribution route selection based on
combination of time and distance’ memiliki nilai inovatif yaitu pengkombinasian
antara waktu dan jarak untuk mengetahui
penghematan yang didapatkan dalam menyelesaikan distribusi barang. Saat ini
masih belum kunjung terbit. Jika sudah terbit, dapat dijadikan referensi
tambahan bagi para akademisi dalam melakukan penelitian.
B.2. Berikan contoh nyata konsistensi dan target kerja yang Saudara tunjukkan dalam pengembangan keilmuan/keahlian.
9. Konsistensi
Contoh nyata konsistensi saya
dalam pengembangan keilmuan atau keahlian ditunjukkan mulai dari pendidikan
yang saya tempuh. Pada program strata 1 (S1) saya menempuh pendidikan pada
Program Studi Teknik Industri, kemudian dilanjutkan menempuh pendidikan strata
2 (S2) dengan Program Studi Magister Teknik Industri. Dapat dilihat, bahwa
jalur pendidikan saya pada strata 1 dan strata 2 sangat linear atau sejalur
sesuai keilmuannya.
Kemudian setelah menjadi
dosen, publikasi karya ilmiah saya sangat relevan dengan keilmuan pendidikan
yang sudah saya tempuh yang berkaitan dengan Teknik Industri. Kemudian di dalam
kelas di saat mengajar, saya terbiasa memberikan contoh-contoh nyata yang mayoritas
sudah pernah saya lakukan. Contohnya seperti di saat saya mengajar mata kuliah
Proses Manufaktur, terdapat materi tentang mesin gerinda, saya sampaikan bahwa
saya juga mempunyai mesin gerinda di rumah saya untuk pemeliharan rumah saya
ataupun untuk kegunaan pertukangan, jadi meskipun saya dosen, saya juga tetap menerapkan
pertukangan dengan sendiri untuk rumah saya sendiri di saat hari-hari libur.
Selain dapat pengalamannya, dan hemat dalam pembangunan, saya juga menjadi bisa
bercerita di hadapan mahasiswa saya. Selain itu, mata kuliah seperti Perancangan
Tata Letak Fasilitas, Sistem Perawatan dapat juga saya aplikasikan dalam
pembangunan rumah saya sendiri. Kemudian mata kuliah sistem perawatan juga saya
aplikasikan dalam perawatan kendaraan saya, ruang kerja saya, dan lain
sebagainya, sehingga hal ini dapat dijadikan contoh bagi mahasiswa dan agar
saya tidak menjadi dosen yang hanya bisa teori saja, akan tetapi juga bisa
menerapkannya di kehidupan nyata.
Dalam program pengabdian
kepada masyarakat, materi-materi yang saya sajikan juga masih berkaitan tentang
keilmuan teknik dan teknologi tepat guna, seperti contohnya pengabdian kepada
masyarakat dengan tema ‘cara print amplop’, ‘cara perawatan tabung gas 3 kg dan
antisipasi ledakan kebakaran’, ‘pentingnya perawatan berkala pada kendaraan’, ‘proses
perpindahan KWH analog menjadi KWH digital berbasis prabayar’, ‘pemanfaatan
limbah biji karet sebagai bahan bakar alternatif biofuel’, ‘panduan pembuatan
pupuk bokashi dari limbah jerami padi’. Selain melakukan penyuluhan di
masyarakat, saya juga sempatkan untuk mem-posting pada blog saya guna
memberikan kemanfaatan kepada masyarakat yang seluas-luasnya, contohnya terkait
materi ‘cara print amplop’ saya posting di sini http://www.mahmudbasuki.com/2012/04/cara-print-amplop-pakai-word-2007.html.
Selain itu, saya turut andil
dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Prodi Teknik Industri, seperti panitia
kuliah umum ‘masa depan pendidikan di Indonesia bidang teknologi’, mendampingi
mahasiswa dalam kuliah umum di Universitas Kristen Musi Charitas dengan tema ‘peluang
sistem manajemen kualitas bagi peningkatan daya saing industri’, peserta
workshop dan sosialisasi pengelolaan kekayaan intelektual bagi dosen perguruan
tinggi yang diselenggarakan oleh LPPM UTP bekerjasama dengan kemenristekdikti. Melakukan
kunjungan industri bersama mahasiswa, salah satunya diliput di link ini: http://sumsel.tribunnews.com/2016/11/08/terimakasih-sambutan-dan-ilmu-yang-diberikan-tribun-sumsel.
Adapun
pelatihan yang pernah saya ikuti selama menjadi dosen yaitu ‘monitoring dan
evaluasi program perguruan tinggi asuh menuju program studi unggul’ yang
diselenggarakan oleh Universitas Sriwijaya. Kemudian ‘sosialisasi sertifikasi
dosen yang belum disertifikasi’ yang diselenggarakan oleh Kopertis Wilayah II.
Semua kegiatan yang telah saya lakukan merupakan bukti nyata konsistensi saya
terhadap profesi saya saat ini, yaitu Dosen Program Studi Teknik Industri,
Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang.
10. Target Kerja
Target kerja yang saya lakukan
dapat dilihat mulai dari perjalanan saya dalam menempuh perkuliahan. Pada
program strata 1 saya adalah mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi, pernah
menjabat pada titik tertinggi organisasi yaitu sebagai ketua umum dalam
organisasi resmi tingkat fakultas. Meskipun aktif berorganisasi saya juga tidak
mengabaikan prestasi akademik, tercatat saya sebagai mahasiswa yang diwisuda
pertama kali dalam satu angkatan dengan lama studi yaitu 3 tahun 10 bulan
dengan predikat sangat memuaskan. Kemudian di saat menempuh strata 2, saya
tercatat sebagai mahasiswa yang lulus pertama dalam satu angkatan dengan lama
studi yaitu 2 tahun dengan predikat sangat memuaskan. Dalam mencapai pendidikan
saya tersebut, tentu ada target kerja nyata saya dalam mewujudkannya, dan ada
langkah-langkah pasti yang saya targetkan sebelumnya.
Setelah lulus strata 2, saya
menargetkan paling lama 5 bulan saya mendapatkan kerja sejak kelulusan. Target
tersebut dapat terwujud 3 bulan setelah kelulusan saya, artinya lebih cepat 2
bulan dari target saya. Langkah tersebut tentunya tidak terlepas dari langkah-langkah
detail, usaha-usaha yang tidak mudah, dan tentunya diiringi dengan doa.
Belum genap satu tahun menjadi
dosen, saya dipercaya untuk menduduki posisi jabatan Sekretaris Prodi Teknik
Industri dan Kepala Laboratorium Perancangan Teknik Industri. Jabatan ini sebenarnya diluar target saya,
namun bila ada yang mengamanahkan kepada saya, saya kerjakan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan saya. Dua jabatan sekaligus membuat saya
sibuk, sehingga harus pandai-pandai dalam mengatur waktu. Saya tempel
kertas-kertas penting di dinding ruangan kerja supaya tetap ingat apa-apa yang
akan dikerjakan, cepat, dan tepat dalam mengerjakan, serta fokus dalam bekerja.
Bila kertas tersebut sudah tidak penting lagi, saya ambil dan digantikan dengan
kertas lain yang lebih penting. Dengan hal tersebut, segala tugas saya, dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, saya pernah ke Program Pascasarjana Program
Doktoral Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dengan
biaya sendiri, untuk mengikuti serangkaian seleksi tes calon mahasiswa Program
Doktor Teknik Industri ITS. Saat itu saya mengikuti Program Beasiswa Unggulan
Dosen Indonesia – Dalam Negeri (BUDI-DN)
Saya persentasikan proposal disertasi saya dihadapan para promotor. Setelah
persentasi saya dinyatakan bisa lulus jika tes TPA di ITS dengan nilai lebih
dari 500 dan TOEFL di ITS lebih dari 450.
Setelah saya tes, alhamdulillah nilai TPA saya saat itu 535, namun nilai
TOEFL saya di bawah 450. Artinya saya tidak bisa melanjutkan proses beasiswa
BUDI-DN. Namun, saya tidak putus semangat, saya tetap menargetkan ke depan
untuk bisa studi lanjut S3 dengan beasiswa, hal ini saya buktikan dengan terus
update terkait informasi-informasi beasiswa dan kampus-kampus yang
direkomendasikan oleh RISTEKDIKTI.
C. Pengabdian kepada Masyarakat
C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut!
11. Kegiatan PKM
C.1. Berikan contoh nyata penerapan ilmu/keahlian Saudara dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Deskripsikan dampak perubahan dan dukungan masyarakat terhadap kegiatan tersebut!
11. Kegiatan PKM
Pengabdian Kepada Masyarakat
(PKM) yang pernah saya laksanakan yaitu (1) Penyuluhan dengan tema ‘cara print
amplop’ dilaksanakan di Madrasah Aliyah Arrisalah, Kelurahan Pinang Banjar,
Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (2) Penyuluhan dengan tema ‘cara
perawatan tabung gas 3 kg dan antisipasi ledakan kebakaran’ dilaksanakan di
Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (3) Penyuluhan
dengan tema ‘pentingnya perawatan berkala pada kendaraan’ yang dilaksanakan di
Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir (4) Penyuluhan
dengan tema ‘proses perpindahan KWH analog menjadi KWH digital berbasis
prabayar’ yang dilaksanakan di Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten
Ogan Ilir (5) Penyuluhan dengan tema ‘pemanfaatan limbah biji karet sebagai
bahan bakar alternatif biofuel’ dilaksanakan di Dusun 4, Desa Lalang, Kecamatan
Sembawa, Kabupaten Banyuasin (6) Penyuluhan dengan tema ‘panduan pembuatan
pupuk bokashi dari limbah jerami padi’ dilaksanakan di Desa Sukamulya,
Kecamatan Sematang Borang, Palembang.
Selain
itu, dalam kehidupan bemasyarakat di tempat tinggal saya, saya juga ikut aktif
dalam program kegiatan yang diadakan oleh RT setempat maupun hajatan warga,
seperti rapat RT, pemasangan pavingblock
(konblock) pada jalan. Jika material pasir dan pavingblock tersedia,
biasanya dilaksanakan setiap hari Minggu. Untuk hajatan warga biasanya terkait
syukuran, yasinan, khitanan, resepsi pernikahan, dan lain sebagainya. Saya juga
pernah ditunjuk warga untuk menjadi MC (master of ceremony) dalam salah satu
kegiatan.
12. Dampak Perubahan
Setelah dilakukannya program
PKM yaitu (1) Penyuluhan dengan tema ‘cara print amplop’ maka siswa kelas XI
dan kelas XII Madrasah Aliyah Arrisalah, Kelurahan Pinang Banjar, Kecamatan
Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin dapat mengetahui cara print amplop yang
tepat, baik dan benar. Hal ini tampak remeh, namun tidak sedikit masyarakat
yang tidak tahu caranya. Kebanyakan masyarakat melakukan print amplop dengan
cara coba-coba hingga pas. Berbeda dengan cara print amplop yang telah saya lakukan
bersama rekan-rekan saya, print amplop dapat langsung tepat sesuai ukuran
amplop yang tersedia (2) Penyuluhan dengan tema ‘cara perawatan tabung gas 3 kg
dan antisipasi ledakan kebakaran’ menjadikan masyarakat Desa Tanjung Seteko,
Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir tahu terkait cara merawat tabung gas yang
baik, benar, dan tepat. Kemudian tahu tentang pencegahan terhadap ledakan
kebakaran (3) Penyuluhan dengan tema ‘pentingnya perawatan berkala pada
kendaraan’ berdampak positif pada masyarakat Desa Lubuk Sakti, Kecamatan
Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. Menumbuhkan kepedulian masyarakat dalam merawat
kendaraan mereka, sehingga performa kendaraan menjadi maksimal, nyaman, aman, kerusakan
kendaraan yang fatal dapat tercegah, dan awet (4) Penyuluhan dengan tema ‘proses
perpindahan KWH analog menjadi KWH digital berbasis prabayar’ memberikan
informasi kepada masyarakat Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten
Ogan Ilir bahwa tidak perlu mengeluarkan
biaya yang mahal dalam perubahan KWH analog menjadi KWH digital. Umumnya
biayanya kurang lebih adalah Rp. 1.000.000, namun dengan cara menambahkan
perangkat KWH digital pada perangkat KWH yang lama (disebut KWH meter digital
prabayar) cukup dengan biaya kurang lebih hanya Rp. 300.000. Dengan bermigrasinya
KWH tersebut, manfaat yang didapatkan masyarakat adalah mudah dalam mengontrol
penggunaan listrik (membeli pulsa listrik), tidak terikat lagi dengan jadwal
pembayaran setiap bulannya, tidak lagi kawatir terhadap petugas PLN pencatat
meter listrik yang terkadang kurang akurat (5) Penyuluhan dengan tema ‘pemanfaatan
limbah biji karet sebagai bahan bakar alternatif biofuel’ menjadikan warga
Dusun 4, Desa Lalang, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin dapat memanfaatkan
limbah biji karet menjadi nilai jual dengan dijadikannya sebagai bahan bakar
alternative biofuel (6) Penyuluhan dengan tema ‘panduan pembuatan pupuk bokashi
dari limbah jerami padi’ berdampak positif bagi masyarakat Desa Sukamulya,
Kecamatan Sematang Borang, Palembang, yaitu masyarakat yang mengikuti
penyuluhan ini menjadi tahu bahwa limbah jerami padi yang banyak di desa
tersebut dapat dijadikan menjadi pupuk bokashi.
Aktifnya
saya dalam kegiatan bermasyarakat di lingkungan domisili saya berdampak positif
seperti contohnya tidak ada perbedaan status dalam bergotong royong, menjaga
profesi dosen tetap baik di mata masyarakat, sosialisasi hal-hal baik pada
masyarakat, dan lain sebagainya.
13. Dukungan Masyarakat
Dukungan masyarakat terhadap
kegiatan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang kami laksanakan
direspon positif. Penyuluhan yang kami lakukan di Madrasah Aliyah Arrisalah,
Kelurahan Pinang Banjar, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin bertemakan
‘cara print amplop’. Meskipun terlihat sepele, namun sangat bermanfaat bagi
orang yang belum mengetahuinya dan orang yang membutuhkannya. Dalam kegiatan
ini kami dapatkan respon positif dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Arrisayah
dan para santri atau siswa Madrasah Aliyah Arrisalah. Respon positif tersebut
dapat dilihat dari diizinkannya kami oleh Kepala Sekolah dalam melaksakan
kegiatan tanpa dipungut biaya, antusiasme santri dalam mengikuti acara sampai
tuntas, dan keaktifan santri dalam melontarkan berbagai pertanyaan. Acara ini
juga dihadiri oleh sebagian guru dan Kepala Sekolah yang mengikuti acara sampai
tuntas.
Kemudian penyuluhan yang kami
lakukan di Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir bertemakan
‘cara perawatan tabung gas 3 kg dan antisipasi ledakan kebakaran’. Kegiatan ini
juga direspon positif, dapat dilihat dari kehadiran Kepala Desa dan
perangkatnya, kehadiran warga, serta diskusi yang baik antara kami dan warga.
Penyuluhan yang kami
laksanakan di Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir dengan
tema ‘pentingnya perawatan berkala pada kendaraan’ dan ‘proses perpindahan KWH
analog menjadi KWH digital berbasis prabayar’ juga mendapat respon yang baik
dari pemangku desa dan warga. Respon baik ini dapat dilihat dari kehadiran
Kepala Desa, warga, tersedianya tempat tanpa dipungut biaya, tersedianya
makanan ringan dari warga dalam kegiatan ini, serta dapat dilihat juga dari
diskusi yang hidup antara kami dan warga.
Kemudian penyuluhan yang kami
laksanakan di Desa Lalang, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin juga mendapat
sambutan hangat oleh pemangku desa dan warga. Hal ini dapat ditunjukkan dari kehadiran
Kepala Desa, antusisme warga dalam forum penyuluhan ini, serta tersedianya
tempat tanpa dipungut biaya. Penyuluhan ini bertemakan ‘pemanfaatan limbah biji
karet sebagai bahan bakar alternatif biofuel’.
Penyuluhan yang dilaksanakan
di Desa Sukamulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang bertemakan ‘panduan
pembuatan pupuk bokashi dari limbah jerami padi’ juga mendapat respon positif
dari Kepala Desa dan warga. Respon tersebut dapat dilihat dari tersedianya
tempat yang gratis, keaktifan warga dalam forum, serta sambutan hangat dari
Kepala Desa.
Dan
juga dalam kehidupan bermasyarakat di tempat saya berdomisili, saya juga
mendapat respon positif dari warga setempat. Dengan aktifnya saya dalam
kegiatan warga seperti gotong royong dan sejenisnya menjadikan saya dan warga
tidak ada batas dalam berinteraksi. Respon positif lainnya dari warga seperti
dipercayanya saya dalam memandu acara yaitu menjadi MC (master of ceremony)
dalam salah satu acara.
C.2. Berikan contoh nyata kemampuan berkomunikasi dan kerjasama yang Saudara tunjukkan dalam pengabdian kepada masyarakat.
14. Kemampuan Berkomunikasi
14. Kemampuan Berkomunikasi
Saat menjadi mahasiswa, saya
pernah mengikuti training komunikasi publik yang diadakan oleh JAN Trainer. Hal
itu, saya lakukan bersamaan saat saya menjabat Ketua Umum di salah satu
organisasi tingkat fakultas. Dampak dari training yang saya lakukan,
kepercayaan diri saya semakin meningkat. Disaat masih menjadi mahasiswa juga,
saya diajak oleh forum bapak-bapak takmir masjid dalam mengikuti pelatihan MC
(master of ceremony) berbahasa jawa yang dilaksakana setelah sholat isya.
Dengan kegiatan tersebut kepercayaan diri saya dan cara komunikasi saya menjadi
semakin baik, di saat sebelum sholat Jum’at, saya adalah salah satu orang yang
membacakan himbauan kepada jamaah untuk mengisi shof terdepan, mengumumkan
saldo kas masjid, dan jadwal penceramah, baik yang sedang berjalan maupun
penceramah Jum’at yang akan datang. Masih juga menjadi mahasiswa, saya juga
dipercaya oleh perkumpulan salah satu mahasiswa Sumatera Selatan yang merantau
di Yogyakarta untuk mengemban jabatan sebagai Ketua Umum. Dengan jabatan
tersebut, cara saya dalam berkomunikasi semakin hari semakin baik. Ditambah
juga saat saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), saya dipercaya oleh
teman-teman untuk menjadi ketua kelompok KKN. Dalam KKN tersebut saya juga aktif
dalam mengisi kultum (kuliah tujuh menit) di masjid yang pada saat itu KKN
dilaksanakan di saat bulan suci Ramadhan. Dengan pengalaman saya berbicara di
depan banyak orang yang semakin sering, maka cara berkomunikasi saya semakin
baik.
Setelah menjadi dosen, saya
tetap berusaha untuk menghasilkan komunikasi yang baik bagi semua kalangan,
terkhusus kepada rekan-rekan kerja saya. Belum genap satu tahun menjadi dosen,
saya dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Sekretaris Program Studi Teknik
Industri dan Kepala Laboratorium Perancangan Teknik Industri. Dengan jabatan
tersebut, saya semakin berhati-hati dalam berkomunikasi. Terbukti, setelah
keluarnya SK (surat keputusan) dari Rektor terkait posisi jabatan saya,
alhamdulillah hingga sampai dengan saat ini saya menjabat tidak ada masalah dan
berjalan baik-baik saja.
Komunikasi saya baik dengan
mahasiswa, rekan sejawat, atasan saya, dipastikan tetap berjalan dengan baik
tanpa ada masalah serius. Meskipun rekan sejawat saya dari sisi umur rata-rata
lebih senior dari saya, namun semua berjalan baik-baik saja.
Komunikasi saya dalam
melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) juga terbilang mudah
dimengerti. Dapat dilihat dari fokusnya warga dalam memperhatikan persentasi
saya, dan aktifnya bertanya di sesi diskusi. Hal ini saya nilai, warga
benar-benar memperhatikan persentasi yang saya sampaikan.
Komunikasi
saya pada warga di lingkungan domisili saya, juga berjalan normal dan baik-baik
saja. Nilai positif dari warga yang telah saya dapatkan contohnya ketika warga
yang mempercayakan saya untuk menjadi MC (master of ceremony) dalam suatu
kegiatan.
15. Kemampuan Kerjasama
Pengalaman saya dalam
berorganisasi sejak kuliah sangat membantu saya dalam meningkatkan kemampuan
saya dalam bekerjasama dengan banyak kalangan. Dalam bekerjasama tentu tidak
terlepas dari kemampuan saya dalam berkomunikasi, semakin baik cara saya
berkomunikasi, maka semakin baik pula akibatnya untuk saya dalam menjalin
kerjasama. Dari paparan saya sebelumnya tentang ‘kemampuan berkomunikasi’
menunjukkan bahwa saya pernah menjabat pada jabatan tertinggi pada organisasi
tingkat fakultas yaitu sebagai ketua umum. Sebelum menduduki jabatan ketua
umum, ada proses dimana saya pernah menjabat pada jabatan level di bawahnya,
dan bahkan di awal aktif pada organisasi tersebut saya hanya menjadi anggota
biasa. Pencapaian tersebut tentu tidak terlepas dari peran kemampuan kerjasama
saya yang baik dalam berorganisasi. Hal ini juga dibuktikan setelah saya
selesai menjabat sebagai ketua umum di organisasi tingkat organisasi, tidak
lama kemudian saya dipercaya menjadi ketua umum di salah satu organisasi
perkumpulan mahasiswa Sumatera Selatan yang berkuliah di Yogyakarta. Dan dapat
juga dibuktikan dari dipercayanya saya oleh teman-teman kelompok Kuliah Kerja
Nyata (KKN) sebagai ketua kelompok KKN. Amanah yang pernah saya emban tersebut,
dapat saya selesaikan dengan baik sesuai masa jabatannya dan tidak ada masalah.
Sebagai mahasiswa, saya adalah
orang yang dalam satu angkatan diwisuda yang pertama baik dalam jenjang strata
1 maupun pada jenjang strata 2. Tercatat program strata 1 saya, ditempuh selama
3 tahun 10 bulan, sedangkan program strata 2, saya selesaikan dalam waktu 2
tahun. Pencapaian tersebut juga tidak terlepas dari kemampuan kerjasama saya
dengan teman-teman kuliah, karena di saat kuliah tentu ada namanya tugas
kelompok, di mana dalam mengerjakan tugas kelompok tentu diperlukan kemampuan dalam
bekerjasama.
Dengan
pengalaman saya tersebut di atas, memudahkan saya dalam bekerjasama dalam berbagai kegiatan,
baik dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), kegiatan bermasyarakat,
kegiatan di lingkungan kerja, dan di lingkungan manapun. Hal ini dapat
dibuktikan dari kepercayaan masyarakat kepada saya untuk menjadi MC (master of
ceremony) di salah satu kegiatan, belum satu tahun menjadi dosen saya diberi
kepercayaan untuk menduduki jabatan Sekretaris Program Studi dan Kepala
Laboratorium dan lain sebagainya.
D. Manajemen/Pengelolaan Institusi
D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi kegiatasn, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.
16. Implementasi Kegiatan dari Usulan Pemikiran
D.1. Berikan contoh nyata kontribusi Saudara sebagai dosen, berupa pemikiran untuk meningkatkan kualitas manajemen/pengelolaan institusi (universitas, fakultas, jurusan, laboratorium, manajemen sistem informasi akademik, dll), implementasi kegiatasn, dan bagaimana dukungan institusi terhadap kegiatan tersebut.
16. Implementasi Kegiatan dari Usulan Pemikiran
Awal saya masuk ruang Program Studi Teknik
Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti Palembang, kesan pertama yang
saya alami adalah ruang tersebut terlihat tidak rapi dan terasa sempit.
Kemudian, di awal saya menerima SK (surat keputusan) jabatan sebagai sekretaris
prodi, saya mengusulkan perubahan tata letak ruang prodi. Sebelumnya adalah
ruangan kaprodi memiliki skat sendiri yang mengakibatkan memakan tempat dan
pemakaian AC (air conditioner) yang hanya untuk ruang kaprodi tersebut
(akibatnya ruangan lainnya terasa panas karena hanya dengan satu AC, kemudian
saya ajukan usulan tata letak ruang prodi tersebut menjadi: ruang ketua prodi,
sekretaris, dan tata usaha menjadi satu ruangan (dengan satu AC). Usulan
tersebut diterima oleh pihak yayasan, sehingga perombakan skat dilakukan sesuai
dengan usulan tata letak yang saya ajukan.
Dengan ruangan yang baru (sesuai usulan
saya), menjadikan ruangan Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Tridinanti Palembang terlihat lapang, rapi, nyaman, dan semua
ruangan terasa dingin karena AC yang terdistribusi dengan merata.
Usulan lainnya yaitu penambahan aturan penilaian bagi dosen dalam
menguji tugas akhir atau skripsi. Saya melihat ada hubungan yang negatif antara
dosen A dan dosen B sehingga berdampak juga saat pengujian dan penilaian
skripsi mahasiswa. Sehingga saya berinisiatif mengusulkan penambahan aturan
kepada kaprodi yaitu dalam melakukan penilaian, yang dilihat adalah cara
mahasiswa menjawab dan isi laporan bukan dilihat dari siapa pembimbingnya. Dan aturan
tersebut dibacakan sebelum persidangan dimulai. Di saat dibacakan,
Alhamdulillah semua dosen penguji tidak ada yang berkomentar dan semua taat
pada aturan tersebut.
17. Dukungan Institusi
Usulan yang pernah saya berikan kepada
Program Studi Teknik Industri UTP berupa berubahan tata ruang Program Studi
Teknik Industri UTP yang sebelumnya sudah saya paparkan di ‘implementasi
kegiatan dari usulan pemikiran’. Usulan tersebut tertuju kepada Dekan, kemudian
Dekan menyetujuinya dengan melanjutkan usulan tersebut ke Rektor, kemudian
Rektor menyetujuinya dengan melanjutkan usulan tersebut kepada yayasan, dan
yayasan pun merestuinya dengan menunjuk bagian aset untuk menghadirkan tukang
guna menindaklanjuti usulan saya tersebut.
Kemudian usulan penambahan aturan penilaian bagi dosen penguji Tugas
Akhir atau Skripsi yang sebelumnya sudah saya paparkan pada ‘implementasi
kegiatan dari usulan pemikiran’ yang isinya bahwa ‘dalam melakukan penilaian,
dilihat dari cara mahasiswa menjawab dan isi laporan, buka dilihat dari siapa
pembimbingnya’ disambut baik oleh Ketua Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Tridinanti Palembang dan juga didukung oleh Dekanat.
Setelah penambahan aturan tersebut dibuat dan kemudian dibacakan dihadapan para
dosen penguji skripsi, Alhamdulillah aturan tersebut dapat diterima, hal
tersebut dapat dibuktikan dari tidak adanya komentar dari para dosen penguji.
18. Kendali Diri
Dalam situasi tertentu ada kalanya emosi
dalam diri muncul. Hal ini, tentu memerlukan kendali diri agar keadaan tidak
semakin memburuk. Kendali diri yang saya lakukan di saat timbul emosi karena
sesuatu hal yaitu (1) berusaha selalu berfikir positif, (2) pergi ke masjid
untuk melaksakan sholat, (3) mencari tempat baru yang tenang untuk tetap
melaksanakan tugas-tugas yang ada.
Saya sangat menikmati pekerjaan yang
menjadi tugas saya, pernah saya sedang mengetik notulen hasil rapat (saya
adalah sekretaris prodi), tiba-tiba datang mahasiswa meminta waktu saya untuk
bimbingan skripsi. Sedang edit jurnal, datang mahasiswa meminta paraf saya, kemudian
datang mahasiswa untuk bimbingan. Begitu pula di saat koreksi hasil ujian, di
saat baca-baca materi, di saat menyiapkan untuk praktikum (saya adalah kepala
laboraturium), dan biasanya ada saja perintah kaprodi, perintah dekan yang
sewaktu-waktu bisa terjadi. Meskipun saya menikmati pekerjaan ini, namun lelah
juga saya dapatkan. Di saat lelah memuncak, dan dicampuri emosi, saya
kendalikan diri saya untuk berusaha berfikir positif, kembali ke masjid untuk
sholat bila adzan tiba, dan biasanya saya pergi ke tempat yang lain supaya
mendapatkan suasana baru seperti ke perpustakaan, ke ruang dosen prodi lain.
Kejadian juga pernah saya alami di saat
saya menerima undangan sosialisasi bagi dosen yang belum disertifikasi oleh
Kopertis Wilayah II, undangan tersebut saya dapatkan dua hari sebelum acara. Di
saat yang sama kaprodi saya menjadwalkan seminar kerja praktik bagi mahasiswa
dan jadwal tersebut sama dengan agenda sosialisasi. Saya meminta untuk hari
tersebut diganti saja agar saya dapat ikut menguji, namun kaprodi saya tetap
tidak merubahnya dengan alasan karena sudah
terinfokan ke mahasiswa jadi tidak bagus kalau dirubah-rubah. Saya tetap
berusaha berfikir positif, dan tetap mengikuti sosilasisasi di Kopertis Wilayah
II sampai menjelang sore. Di hari berikutnya, di atas meja saya sudah banyak
berkas hasil seminar (seminar diikuti oleh 10 mahasiswa), berupa nilai
mahasiswa yang harus saya rekap. Selain itu tugas sekretaris dari kegiatan
seminar kerja praktik tersebut adalah mengajukan surat kepanitiaan seminar
kerja praktik ke Dekan, mengajukan penarikan dana seminar kerja praktik berupa
honor panitia, dan honor penguji, merekap nilai mahasiswa yang kemudian
ditempel di papan pengumuman, serta input nilai mahasiswa secara online. Saya
tidak menguji, namun harus melaksanakan semuanya, termasuk menghitung honor
penguji. Melihat berkas tersebut dan bersamaan pula kesibukan saya dalam
mengisi data sebagai syarat serdos (termasuk membuat deskripsi diri ini), maka
saya memutuskan untuk mencari tempat lain untuk mengerjakan rangkaian serdos
saya. Setelah menjelang siang dan setelah menunaikan sholat, saya berusaha
mengendalikan diri saya, kemudian kembali ke prodi untuk mengerjakan semua yang
menjadi tanggung jawab saya.
Dengan kejadian seperti ini, saya tetap biasa-biasa saja, tetap menjaga
interaksi komunikasi yang baik, tidak mudah untuk menceritakan ke orang lain
(curhat) dengan tujuan supaya semua tetap kondusif. Saya tetap berfikir
positif, bahwa dibalik ini semua pasti ada hikmahnya, dan bagi saya adalah orang
yang kaya adalah orang yang pandai dalam mengambil hikmah.
19. Tanggung Jawab
Sebagai sekretaris program studi, tentu
ada pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan. Melaksanakan pekerjaan
tersebut merupakan tanggung jawab. Selama saya menjadi dosen, menjabat
sekretaris program studi, serta kepala laboratorium segala yang menjadi
pekerjaan saya, maka saya laksanakan dengan maksimal sesuai kemampuan saya.
Dengan melaksanakan pekerjaan tersebut, merupakan wujud tanggung jawab saya
dalam mengemban amanah yang telah diberikan kepada saya.
Tanggung jawab saya sebagai dosen dapat
saya wujudkan seperti melakukan pembelajaran kepada mahasiswa dengan
sebaik-baiknya, melakukan penelitian atau publikasi karya ilmiah minimal dua
publikasi karya ilmiah dalam setahun, melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat. Contoh dalam pembelajaran adalah masuk dan keluar kelas sesuai jam
yang telah ditetapkan berdasarkan SKS nya, memberikan materi yang relevan
dengan perkembangan jamannya, dan lain sebagainya. Adapun terkait penelitian,
terus saya lakukan dan luangkan waktu untuk terus berinovasi dan berfikir
ilmiah, terus update jadwal-jadwal pelaksanaan dana hibah melalui simlibtabmas
guna memotivasi diri sendiri dalam penelitian, browsing, dan list penerbit
jurnal yang berkaitan dengan Teknik Industri dari yang sudah terakreditasi dan
yang belum terakreditasi. Saat ini saya baru sekali mendapatkan dana penelitian
yaitu dana DIPA YPNT (Yayasan Pendidikan Nasional Tridinanti) tahun 2017, saya
tetap terus berusaha untuk mendapatkan dana penelitian yang lebih tinggi lagi
levelnya. Terkait pengabdian kepada masyarakat, terus saya lakukan sebagai
wujud tanggung jawab saya dalam melaksanakan tri darma perguruan tinggi dan
juga tetap bersikap baik serta berbaur dengan masyarakat, baik di lingkungan
saya berdomisili maupun di tempat lain.
Tanggung jawab saya sebagai sekretaris
saya wujudkan dengan melaksanakan tugas-tugas yang ada dengan sebaik-baik. Sebagai
contohnya yang sebelumnya sudah saya paparkan di ‘kendali diri’ yaitu meskipun
saya dalam keadaan emosi, saya tetap menyelesaikan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya dengan baik.
Tanggung jawab saya sebagai kepala laboratorium saya wujudkan dengan
mengadakan praktikum dengan sebaik-baiknya, menjaga barang-barang inventaris
laboratorium dengan sesekali saya ‘ngantor’ di ruang laboratorium.
20. Keteguhan pada Prinsip
Dalam pengelolaan manajemen institusi saya
mempunyai prinsip-prinsip. Yang pertama, ketika saya sibuk, baik itu sibuk
pikiran maupun sibuk kerja, sebagai seorang muslim, saya laksanakan sholat.
Bagi saya sholat bukan saja sebagai kewajiban saya sebagai seorang muslim,
namun melaksanakan sholat adalah kebutuhan saya kepada tuhan saya, karena
dengan melaksanakan sholat hati saya menjadi tenang, ‘fresh’ kembali, segala
masalah akan menjadi berkurang bahkan hilang, tingkat emosi menjadi menurun
bahkan hilang, serta tempat mengadu segala permasalahan yang ada kepada tuhan
saya.
Yang kedua, lebih baik mundur selangkah,
untuk menghasilkan lari yang kencang, lebih baik mengalah agar semua tetap aman
dan damai. Saya tipe orang yang tidak suka mencari masalah, dan saya memastikan
kepada diri saya sendiri untuk tidak mencari masalah kepada orang lain. Jika
datang masalah menghampiri saya, tentu saya hadapi dengan sebijak-bijaknya,
dengan cara-cara yang baik, tidak lari dari masalah, dan disesuaikan dengan
tipe masalah yang saya hadapi. Jika masalah berupa kesulitan saya dalam
mempelajari materi-materi baru, maka saya hadapi dengan terus belajar,
berfikir, dan berkonsultasi dengan yang saya anggap kompeten. Jika masalah
berupa salah paham komunikasi antara rekan kerja, atasan, dan stakeholder
lainnya, maka saya hadapi dengan cara-cara yang sebijak-bijaknya.
Yang ketiga, orang yang kaya adalah orang
yang pandai dalam mengambil hikmah. Dengan prinsip ini, apabila terjadi sesuatu
hal yang bisa jadi merugikan saya, maka saya menimbang, lebih baik berlapang
dada ataukah mengklarifikasi yang bisa jadi menimbulkan efek yang justru lebih
merugikan. Jika hal tersebut, justru menimbulkan efek yang justru lebih merugikan,
maka saya memutuskan untuk lebih baik berlapang dada, karena bagi saya orang
yang kaya adalah orang yang pandai mengambil hikmah. Seraya berdoa, ya Allah
lapangkanlah hati saya dari musibah ini, dan gantilah yang lebih baik dari yang
ada.
Yang keempat, memprioritaskan kepentingan
bersama. Bagaimanapun suasana hati saya, maka apa-apa yang menjadi tugas saya,
akan saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. Saya tetap profesional dalam
menjalankan tugas. Hal ini, juga telah saya paparkan di ‘kendali diri’ sebagai
contohnya.
Semua prinsip tersebut di atas, menjadikan hati saya dan suasana yang
aman dan damai. Dengan hati dan suasana yang aman dan damai menjadikan saya
lebih jernih dalam berkreatifitas, berkarya, dan bekerja. Sehingga inilah
keuntungan terbesar saya yang saya dapatkan.
E. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa
E.1 Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan institusi dalam implementasinya.
21. Peran pada Kegiatan Mahasiswa
E.1 Berikan contoh nyata peran Saudara sebagai dosen, baik berupa kegiatan maupun pemikiran dalam meningkatkan kualitas kegiatan mahasiswa dan bagaimana dukungan institusi dalam implementasinya.
21. Peran pada Kegiatan Mahasiswa
Dalam upaya peningkatan kualitas kegiatan
mahasiswa, maka peran yang pernah saya lakukan adalah (1) ikut aktif dalam
kepanitiaan seperti ‘panitia pelaksana kuliah umum bagi mahasiswa FT UTP oleh
Ir. Djiteng Marsudi (Komisaris Utama PT. Lisna Abdi Prima Jakarta)’, kemudian ‘anniversary
ke 23 tahun program studi teknik industry FT UTP’, kemudian ‘panitia pelaksanaan
kuliah kerja lapangan Program Studi Teknik Industri FT UTP tahun 2016 dan 2018’
(2) mendukung penuh pada kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa. Pernah suatu
ketika Ikatan Mahasiswa Teknik Industri (IMTI) UTP mengadakan acara dalam
rangka anniversary teknik industri UTP ke 23, segala proses yang ada saya dukung,
baik mulai dari merewiew proposal, mengarahkan guna suksesnya acara, sampai
kepada membantu dana untuk kegiatan tersebut. Kegiatan berupa lomba desain
produk, kunjungan ke panti asuhan, kompetisi band, standup comedy dengan
peserta dari berbagai kampus yang ada di Sumatera Selatan. Dan pada acara
tersebut saya mendapat perhatian khusus, yaitu sebagai dosen favorit Teknik
Industri tahun 2016. Kemudian pada tahun 2017, acara yang serupa yaitu ulang
tahun Teknik Industri UTP ke 24, pelantikan IMTI UTP, sekaligus acara buka
puasa. Saat itu acara digelar di luar kampus, tepatnya di Rumah Makan Ayam
Bakar Wong Solo. Dukungan saya dalam acara tersebut berupa kontribusi dana,
serta hadir dalam acara tersebut. Di acara tersebut mahasiswa memberi waktu
untuk saya untuk kultum (kuliah tujuh menit) sembari menunggu waktu berbuka (3)
kunjungan industri melalui program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Pada tahun 2016
saya masuk dalam kepanitian Kuliah Kerja Lapangan, dimana KKL dilaksakanan pada
Februari 2017. Dukungan saya terhadap agenda tersebut berupa: memperlancar
surat menyurat yang berkaitan KKL, memberikan arahan-arahan supaya agenda KKL
lancar. Kemudian pada tahun 2018, saya ditunjuk sebagai ketua pelaksana KKL.
Pada Februari 2018 saya ikut serta mendampingi mahasiswa dalam kunjungan
industri, yaitu kunjungan ke PT Bukaka Tbk Banten, kunjungan ke Balai Besar
Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung, kunjungan ke CV Pudak Bogor, kunjungan
ke Teknik Industri Universitas Islam Indonesia - Yogyakarta, dan kunjungan ke
PT Madubaru (Madukismo) Yogyakarta.
Selain itu saya juga pernah kunjungan industri ke Tribun Sumsel bersama
mahasiswa. Selain merupakan ‘usaha kreatif’ dalam pembelajaran, kegiatan ini
juga dapat saya katakan sebagai peran aktif saya dalam kegiatan mahasiswa. Saat
itu tujuan kunjungan ke Tribun Sumsel adalah untuk menggali ilmu dari Tribun Sumsel
terkhusus ilmu produksi koran, serta tidak ketinggalan juga ilmu terkait
jurnalistik, karena pada saat kunjungan, terdapat forum dengan sesi tanya
jawab, mahasiswa bukan hanya saja bertanya tentang produksi koran, tapi mereka
juga memanfaatkan momen tersebut untuk bertanya terkait jurnalistik.
22. Implementasi Peran
Dalam implementasi kegiatan yang sudah
saya paparkan di ‘peran pada kegiatan mahasiswa’, pihak institusi sangat
mendukung kegiatan tersebut. Terkait kegiatan kuliah umum, semua pihak sangat
pendukung, dapat dibuktikan antusiasme mahasiswa dalam acara tersebut dan dapat
dilihat dari hadirnya pihak atasan dalam acara tersebut. Kegiatan anniversary
Teknik Industri ke 23 juga didukung oleh banyak pihak, dibuktikan dari
banyaknya mahasiswa yang menyaksikan kompetisi, banyaknya mahasiswa kampus lain
yang ikut dalam kompetisi, karyawan yang
menyempatkan ikut nonton, kehadiran para dosen, kehadiran Dekan Fakultas Teknik,
perwakilan dari Rektorat yang hadir, yayasan yang mensuport melalui dana yang
diberikan, dan juga pihak sponsor yang bekerjasama dalam kegiatan ini.
Dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), dukungan penuh juga ditunjukkan
oleh Rektor yang hadir memberikan sambutan saat pelepasan mahasiswa KKL, Dekan
Fakultas Teknik yang hadir memberikan arahan, serta pihak lainnya yang
terlibat, seperti kaprodi, para dosen Teknik Industri FT UTP. Implementasi
dukungan institusi dalam kegiatan lainnya juga diberikan dalam bentuk restu.
Seperti kegiatan ulang tahun, pelantikan pengurus IMTI UTP, sekaligus buka
bersama yang diadakan di luar kampus. Kemudian juga kegiatan kunjungan ke
Tribun Sumsel juga sangat didukung oleh Dekan, diwujudkan melalui pemberian
surat tugas kepada dosen yang mendampingi mahasiswa. Kunjungan ini dimuat di
dalam koran, baik online maupun cetak. Antusiasme dukungan dari pihak Rektorat
pun muncul ketika pihak rektorat mengetahui berita yang dimuat di dalam koran.
Pihak Rektorat melalui Pembantu Rektor 1 menyampaikan ke saya bahwa agenda
seperti itu bagus, dan perlu ditingkatkan supaya mahasiswa bertambah wawasannya.
E.2. Berikan contoh nyata interaksi yang Saudara tunjukkan dalam peningkatan kualitas kegiatan mahasiswa dan manfaat kegiatan baik bagi mahasiswa institusi Saudara, maupun pihak lain yang terlibat.
23. Interaksi dengan Mahasiswa
23. Interaksi dengan Mahasiswa
Interaksi saya dengan mahasiswa pada
kegiatan mahasiswa saya nilai baik-baik saja. Sebagai dosen, saya tetap menjaga
wibawa saya di hadapan mahasiswa, baik dalam kegiatan kuliah umum, anniversary,
Kuliah Kerja Lapangan (KKL), dan dalam keseharian. Saat mendampingi KKL
contohnya, meskipun lebih santai, saya tetap berusaha hadir di tengah-tengah
mereka sebagai dosen, sehingga wibawa sebagai seorang dosen tetap ada, baik
saat di bandara, di pesawat, di penginapan, di bus, di lokasi kunjungan, dan
lain-lain.
Contoh lagi dalam kegiatan kunjungan ke
Tribun Sumsel. Ide tersebut muncul dalam diri saya, yang kemudian saya
sampaikan ke mahasiswa yang mengambil mata kuliah saya. Mahasiswa menyambut
baik dengan bukti, mereka berinisiatif iuran dana sebesar Rp. 20.000
per/mahasiswa. Dana ini untuk membeli snack, air mineral, serta membeli Koran
(syarat kunjungan adalah harus membeli koran) dan lain-lain. Kemudian mereka
membuat kepanitiaan guna lancarnya kunjungan tersebut, ada seksi dokumentasi,
seksi konsumsi, dan lain sebagainya.
Saya sebagai dosen tidak mengharuskan
kepada mahasiswa jika ada keperluan dengan saya harus lewat telfon. Jika memang
perlu dan penting, pakai SMS bahkan media whatsapp (WA) pun saya perbolehkan
dan saya balas. Namun, saya juga membatasinya jika ada mahasiswa yang bertanya
secara berlebihan dan saya anggap tidak layak untuk ditanyakan. Hal ini saya
lakukan untuk meningkatkan cara berkomunikasi mahasiswa agar lebih baik lagi,
baik dalam keseharian maupun dalam kegiatan lainnya.
Cara-cara berinteraksi yang baik kepada mahasiswa memang wajib saya
ketahui, karena hampir setiap hari saya bertemu mahasiswa. Jika ada mahasiswa
berbuat kesalahan, saya wajib tahu bagaimana cara menegur yang mendidik, jika
ada mahasiswa yang ingin dekat-dekat dengan saya, saya harus tahu cara
membatasinya. Saya sebagai dosen pernah menemukan mahasiswa yang berbuat
kesalahan, saat itu ada mahasiswa yang meminta paraf saya, mahasiswa tersebut
masuk ke ruangan saya dengan membawa berkas yang mau diparaf, mahasiswa tersebut
menyampaikan keinginan meminta paraf, tiba dihadapan saya, mahasiswa tersebut
bercakap-cakap dengan temannya di luar ruangan saya, tiba-tiba mahasiswa
tersebut keluar, berkasnya belum saya paraf, tiba-tiba lagi mahasiswa tersebut
masuk kembali menemui saya. Kemudian saya persilahkan duduk, dan saya memberikan
arahan kepadanya yaitu ‘jika masuk salam dulu, kemudian izin duduk dahulu, lalu
menyampaikan keperluannya tanpa mengobrol dengan yang lainnya, setelah saya
paraf, baru izin pamit serta mengucapkan terimakasih dan salam’. Saya sampaikan
juga bahwa hal ini berlaku bukan kepada saya saja, tapi juga kepada dosen
lainnya. Dengan nasehat tersebut mahasiswa tersebut menunjukkan perubahan yang
positif di saat kembali berinteraksi dengan saya.
24. Manfaat Kegiatan
Dalam kegiatan kuliah umum bagi mahasiswa
FT UTP oleh Ir. Djiteng Marsudi (Komisaris Utama PT. Lisna Abdi Prima Jakarta
yang bertemakan ‘masa depan pendidikan di Indonesia Bidang Teknologi’
mendatangkan manfaat bagi mahasiswa, institusi, dan pihak lainnya. Manfaat yang
didapat mahasiswa yaitu bertambahnya wawasan mahasiswa. Manfaat bagi institusi
yaitu semakin luasnya kerjasama dengan berbagai pihak, mengangkat nama
institusi untuk terus berkembang. Kemudian manfaat bagi pihak lainnya yaitu
dalam hal ini bekerjasama dengan Penerbit Erlangga, dengan kegiatan ini,
Penerbit Erlangga semakin luas jaringan kerjasamanya, serta penjualan buku
semakin meningkat dan dikenal oleh kalangan akademisi.
Dalam kegiatan ‘anniversary ke 23 tahun
program studi teknik industri FT UTP’ dengan agenda berupa lomba desain produk,
kunjungan ke panti asuhan, kompetisi band, standup comedy dapat mendatangkan
manfaat bagi mahasiswa seperti pengalaman mahasiswa dalam me-manaj teamwork,
terbangunnya kreatifitas mahasiswa, menumbuhkan mental mahasiswa baik dalam
berkompetisi maupun dalam kepanitiaan, menumbuhkan nilai social kemasyarakatan
dengan adanya kunjungan ke panti asuhan, dan lain-lain. Manfaat bagi institusi
dalam kegiatan ini seperti berupa semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat
kepada institusi, dan lain sebagainya. Manfaat bagi pihak sponsor juga
didapatkan, sponsor yang ikut andil dalam kegiatan ini seperti PT Pusri, Sari
Roti, dan lainnya. Dengan kegiatan ini pihak sponsor dapat meningkatkan
eksistensinya serta penjualan produk yang meningkat.
Kemudian dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL), manfaat yang
didapatkan untuk mahasiswa berupa semakin luasnya wawasan mahasiswa tentang
dunia industri nyata, keakraban yang terjalin selama perjalanan enam hari, dan
lain sebagainya. Adapun manfaat bagi institusi dan manfaat bagi pihak lainnya
adalah semakin luasnya kerjasama dan silaturahim yang terjalin antara kedua
belah pihak dan lain sebagainya. Demikian pula sama halnya dengan kunjungan ke Tribun
Sumsel, mahasiswa semakin luas wawasannya, kemudian kampus dan Tribun Sumsel
dapat terjalin silaturahim dan kerjasama antara keduanya.
Closing:
Mudah-mudahan dapat membantu bagi para bapak-bapak dan ibu-ibu yang sedang mengisi DD Serdos. Saya do'akan semoga lulus ya
Closing:
Mudah-mudahan dapat membantu bagi para bapak-bapak dan ibu-ibu yang sedang mengisi DD Serdos. Saya do'akan semoga lulus ya
![]() |
Nilai Gabungan (NGB) |
![]() |
Tanda Lulus Serdos |
3 komentar:
luar biasa dd, izin copi untuk belajar karena saya lagi ikut isi dd serdos 2019
Silahkan pak
assalamualaikum war wab... terimakasih pak sangat membantu sebagai bahan untuk penyusunan DD saya kelak saya ikut serdos. mau tanyak pak semisal kita sedang tugas belajar kemudian kita diperbolehkan ikut serdos. apakah bisa kita menceritakan kondisi kita sedang tugas belajar..??? mohon tanggapannya pak terimakasih wassalammualaikum war wab
Posting Komentar
اُÙ†ْظُرْ Ù…َا Ù‚َالَ, ÙˆَÙ„َا تَÙ†ْظُرْ Ù…َÙ†ْ Ù‚َالَ
Lihatlah apa yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan. [Ali Bin Abi Thalib]
Silahkan tinggalkan pesan dengan baik dan santun.